Akhlak Manusia

Akhlak kepada allah swt.
Apa akhlak kepada Allah itu?
Akhlak kepada Allah adalah bagaimana kita seharusnya bersikap atau berkelakuan kepada-Nya atas semua yang telah diberikan kepada kita.
Sebagai manusia kita harus ingat dengan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Seperti firman Allah dalam Surah Ibrahim ayat 7 :

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan-mu Memaklumkan,” Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (Nikmat-Ku), maka sesungguhnya Adzab-Ku sangat pedih.”
Bagaimana akhlak kita kepada Allah?
Akhlak kita kepada-Nya yaitu dengan mentauhidkan Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatupun yakni beribadah hanya kepada Allah, berdo’a hanya kepada Allah, bersumpah hanya menyebut nama Allah, mencintai Allah dan Rosul-Nya lebih dari cintanya kepada selain itu, serta menjalankan semua amal ibadah semata-mata demi mendapatkan ridho Allah, bukan demi tujuan lain, misalnya agar dipuji orang, agar mendapatkan jabatan, atau agar menjadi terkenal. Seiring dengan tindakan-tindakan tersebut jauhi larangan Allah dan kerjakan perintah-Nya. Sholatlah tepat waktu, bacalah Al-Qur’an, berpuasa pada bulan Romadhon lebih-lebih dapat menjalankan puasa sunah, bayar zakat dan tunaikan ibadah haji bagi yang mampu,dsb.
Allah berfirman dalam Surah Al-Mumtahanah ayat 9 :
“ Tidaklah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang beriman memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik tersebut kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik tersebut adalah penghuni neraka jahannam.
Sungguh Allah adalah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya walaupun kita telah bermaksiat kepada-Nya, kita telah berbuat dosa dan kesalahan, berbuat dzalim, berbuat aniaya, melalaikan kewajiban kita, tetapi Allah masih sayang kepada kita, kita tetap diberi kehidupan untuk kesempatan bertaubat, kita tetap diberi kesehatan, Dia tetap melimpahkan rizki-Nya, Dia buka pintu ampunan seluas-luasnya untuk memberi kesempatan kepada mereka yang ingin kembali.
SUBHANALLAH !!! SUBHANALLAH !!! SUBHANALLAH !!!

Surah Al-Ikhlas :

Artinya : 1. Katakanlah,” Dia-lah Allah, Yang Maha Esa ,
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan ,
4. dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.”
Akhlak kepada nabi
Akhlak yang dipakai Nabi sebagai pakaian sehari-harinya ialah Al-Qur’an. Maksudnya ajaran yang terkandung dalam itu mengandung nilai-nilai akhlak yang dikembangkan atau diwujudnyatakan oleh beliau baik terhadap kawan ataupun lawan.
Allah sendiri telah memuji keutamaan akhlak beliau seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al- Qolam ayat 4 yang berbunyi :

Artinya: Sesungguhnya engkau (Muhammad) mempunyai budi pekerti yang agung.
Rosulullah mengatakan bahwa tujuan pokok risalah yang dikembangkan oleh Rosulullah itu adalah untuk menerapkan akhlak yang mulia.
Akhlak dan budi pekerti Rosulullah yaitu:

1. Lemah lembut
2. Pemaaf dan memohonkan ampun
3. Selalu bermusyawarah
4. Tegas ketika menghadapi lawan dan lembut ketika menghadapi kawan
5. Berkomunikasi dengan Allah SWT.
6. Sifat malu Rosulullah
7. Rendah hati (tawadhu’)
8. Cinta sekali dengan kaum fakir miskin
9. Kesederhanaan hidupnya
10. Ramah tamah dan setia kawan
11. Penyabar
12. dll.

Bagaimana akhlak kita kepada Nabi ?
Setelah beliau meninggal, maka tiada yang dapat kita lakukan kepada beliau selain mengamalkan semua yang beliau ajarkan, menjadikan beliau sebagai panutan atau suri teladan, mendo’akan kerabat, istri, anak keturunan dan para sahabat beliau, mengunjungi masjid beliau di Madinah,meneruskan perjuangannya yaitu menegakkan agama Islam termasuk menyempurnakan akhlak manusia, menjalankan sunah-sunahnyadan menghindari yang dilarang Rosulullah atau yang tidak diajarkan Rosulullah serta mengucapkan sholawat kepada beliau.
Firman Allah dalam Surah Al Ahzab ayat 56 yang bunyinya :

Dalam sehari semalam minimal sembilan kali kita mengucapkan sholawat Nabi artinya dalam sehari semalam itu kita telah mendapat rohmat 90 kali, sebagaimana Rosulullah sampaikan, barang siapa membaca sholawat pada beliau satu kali, maka Allah akan memberinya rohmat 10 kali.
Oleh karena itulah saat kita mendengar orang mengucapkan : Muhammad, kita lalu mengucapkan : shalallaahu ‘alaihi wassallam.
Ucapan sholawat ini juga dianjurkan ketika kita akan berdo’a kepada Allah. Selain itu, kita boleh bahkan dianjurkan mengucapkan sholawat sebanyak-banyaknya pada semua keadaan dan waktu, kecuali pada tempat-tempat yang kotor, misalnya kamar mandi.
Akhlak Kepada Orangtua
Mungkin tak pernah kita bayangkan berapa berat ibu saat mengandung kita berbulan-bulan lamanya. Mugkin tak pernah pula kita bayangkan betapa repot orang tua mengasuh kita saat kecil bertahun-tahun lamanya. Semua mereka lakukan karena cinta.
Sejak kita masih dalam kandungan, cinta itu telah mulai tumbuh. Ibu menjaga dan merawat dengan penuh cinta dan harapan. Kesulitan demi kesulitan, susah payah dan perjuangan yang kian berat saat usia kandungan makin bertambah, semua ia lalui dengan sabar dan tulus. Setelah kita lahir, cinta dan kasih sayang itu makin berlipat-lipat mereka curahkan.
Tak mungkin kita dapat membalas jasa mereka. Pendidikan, perhatian, kasih sayang, kesabaran, pengorbanan, kebutuhan kita, semua tak dapat ditukar dengan harta seberapapun banyaknya.
Oleh karena itu seharusnya kita berbakti kepada mereka berdua, ayah dan ibu, dengan segenap perhatian dan kasih sayang.
Berbakti kepada orang tua adalah menaati kedua orang tua dalam semua hal yang mereka perintahkan, selama bukan perintah untuk bermaksiat kepada Allah.
Berakti kepada orang tua merupakan amal yang paling mulia. Ia merupakan salah satu sebab diampuninya dosa dan sebab dimasukkannya seseorang ke dalam surga.
Jika kemarin kita masih membantah orang tua dan berkata kasar, suka menuntut, sering meninggalkan suara di depan mereka, tidak suka membantu pekerjaan mereka, mengancam mereka atau miminta dengan cara memaksa, maka detik inilah saatnya kita harus berubah.
Firman Allah dalam Surah Lukman ayat 14 :
“ Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tua ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah pada-Ku dan kepada kedua orang tua ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Firman Allah dalam Surah Al-Isra’ ayat 23-24 :
“ Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya.” (Al-Isra’ : 23)
“ Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah,” Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil.” (Al-Isra’:24)
Diantara bentuk kedurhakaan kepada kedua orang tua adalah ;
1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan (ucapan)ataupun perbuatan-perbuatan yang membuat orang tua sedih dan sakit hati.
2. Bakhil, tidak mengurusi orang tuanya bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurusi orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuh. Seandainya memberi nafkah pun dilakukan dengan penuh perhitungan.
3. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua,mengatakan bodoh,’kolot’, dll
4. Menyuruh orang tua , misalnya : menyapu, mencuci ataupun menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua atau lemah.
5. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.
6. Malu mengakui orang tuanya.
7. dll.
Keutamaan berbakti kepada kedua orang tua :
1. Berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama.
2. Ridha Allah tergantung pada keridhaan orang tua.
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan cara bertawasul dengan amal shalih tersebut.
4. Dengan berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umurnya.
5. Manfaat dari berbakti kepada kedua orang tua yaitu akan dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah.
Cara membahagiakan kedua orang tua :
1. Bergaullah dengan keduanya dengan cara yang baik.
2. Berkatalah kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut.
3. Bertawadlu’lah (rendah diri)
4. Berinfaklah (shadaqah) kepada kedua orang tua.
5. Berdo’alah bagi orang tua.
Akhlak kepada tetangga
Saat ini kita mendapat rizki yang lebih dari Allah, barangkali yang segera terfikir oleh kita adalah barang apa yang akan kita beli, makanan apa yang akan kita nikmati hari ini. Bank apa yang aman untuk menyimpan uang kita, tempat wisata mana yang akan kita kunjungi, serta rencana-rencana serupa.
Lalu setelah berbelanja dan semua kebutuhan terkecukupi, kembali kita pada rutinitas sebagaimana pada hari sebelumnya. Demikian terus berlangsung.
Apakah kita berfikir tentang tetangga kita?. Jarang dari kita yang mengetahui bagai mana nasip tetangga kita. Barang kali jarang diantara kita yang benar-benar menyadari, bahwa tetangga adalah saudara kita yang terdekat. Yang seharusnya paling sering kita pergauli, yang seharusnya paling kita sapa dan tanyakan keadaanya. Yang senantiasa harus kita jaga hubungan baik dengannya.
Allah berfirman dalam Surah An-Nissa’ayat 36 :

Artinya : “ Sembahlah Allah dan jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, karib kerbat, anak-anak yatim, orang-ornag miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sajawat, ibnu sabil dan hamba sahyamu, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Rasulullah SAW juga bersabda, “ Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berbuat baik kepada tetanggamya..”(HR. Muslim)
Akhlak kepada musuh
Salah satu sifat Rosulullah adalah tegas ketika menghadapi lawan (musuh) dan lembut ketika menghadapi kawan. SUBHANALLAH begitu mulianya sifat Rosul tersebut. Walau begitu Rosul tidak pernah berperilaku kasar sekalipun pada seseorang yang telah menghina bahkan memeranginya.
Kisah dari Tsumamah bin Utsal. Ia adalah seorang tokoh bani Hanifah yang terpandang dan seorang penguasa wilayah Yamamah yang tak dapat ditentang perintahnya. Permusuhannya kepada Islam seakan mendarah daging. Tiada henti ia mengganggu sahabat Rosulullah. Ia senantiasa mengintai, menganiaya, kemudian membunuhnya. Tak terhitung berapa banyak sahabat Rosulullah yang tewas ditangannya.
Suatu kali Tsumamah bin Utsal berniat pergi ke Ka’bah. Dia berangkat dari Yamamah menuju Mekah dengan tujuan hendak berthawaf keliling Ka’bah dan menyembelih korban untuk dipersembahkan kepada patung-patungnya.
Akan tetapi di perjalanan, Tsumamah berpapasan dengan pasukan muslimin, yang kemudian berhasil menawannya. Ia diikat ditiang dekat masjid.
Ketika Rosulullah lewat dan melihatnya, beliau berpesan kepada para sahabat agar memperlakukan tawanan itu dengan baik. Beliau jelaskan bahwa orang yang ia tawan itu adalah Tsumamah bin Utsal, penguasa Yamamah.
Nabi shalallahu ‘alaihi wassallam menyuruh keluarganya mengirim makanan dan memerah unta setiap pagi dan sore untuk diberikan kepada Tsumamah. Beliau belum menemui atau beerbicara dengan tawanan itu.
Setelah beberapa lama, Rosulullah menemui Tsumamah untuk mengajaknya masuk Islam. Beliau menyapa,” Bagaimana kabarmu Tsumamah ?”
Ia menjawab,” Aku tak punya kabar apapun kecuali kebaikan. Seandainya engkau membunuhku, sesungguhnya engkau membunuh orang yang telah banyak membunuh sahabatmu. Tapi kalau engkau memaafkanku, maka aku mengucapkan terima kasih. Bila engkau menghendaki tebusan, maka mintalah berapapun yang engkau inginkan.”
Rosulullah diam saja dan membiarkan tsumamah selama dua hari. Kepadanya terus dikirim makanan, minuman serta susu dari onta beliau sendiri.
Rosulullah kemudian datang lagi dan bertanya sebagaimana sebelumnya. Akhirnya Rosulullah berkata pada para sahabat,” Lepaskan Tsumamah.”
Begitu meninggalkan masjid, Tsumamah berjalan ke sebuah sumber air, kemudian membersihkan dirinya. Akan tetapi lalu dia kembali menuju masjid, lalu di depan orang-orang dia mengucapkan,” Asyhadu allaa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah.”
Allahu akbar. Kebaikan Rosulullah pada Tsumamah memberikan pengaruh yang mendalam di hatinya, hingga dari seorang musuh akhirnya berubah menjadi pembela Islam yang utama.
Cerita tersebut merupakan salah satu contoh akhlak kepada musuh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini salah satunggaling pawestri ingkang miyos wontening kitha Jepara tanggal 21 April 1879 , dene tiyang sepuhipun salah satunggaling Bupati Jepara ingkang asma Raden Mas Adipati Sastrodiningrat, uga menika tasih wayahipun Bupati Demak ingkang asma Tjondronegoro. Saksampunipun Raden Ajeng Kartini rumajang dewasa piyambakipun kagungan gegayuhan ingkang luhur kepingin ngentasaken bangsa Nuswantara saking cekremanipun bangsa Walandi. Lan ugi piyambakipun kepingin ngangkat derajatipun kaum pawestri awit wedal menika kaum pawestri dipunanggep asor derajatipun utawi namung dipunanggep rencang wingking. Lajeng piyambakipun tuwuh kepingin lumebet wonten pamulangan ingkang ancasipun bangsa kita mboten naming dipun injek-injek bangsa Walandi. Raden Ajeng Kartini nate ugi lumebet wonten sekolahan ingkang naminipun E.L.S. (Europese Lagere School) ingkang setingkat kaliyan sekolah dasar.
Raden Ajeng Kartini ugi kagungan semboyan “Kita kedah adamel sejarah ingkang luhur kangge bangsa kita, kaliyan kaum pawestri kedah pikantuk ilmu ingkang bobotipun sami kaliyan kaum kakung”. Inggih wonten pawiyatan piyambakipun kepingin nambah kawruh ingkang luhur. Wontening warsa 1903 Raden Ajeng Kartini dipunjodokake kaliyan Bupati Rembang ingkang sesilih Raden Adipati Joyoningrat. Pramila piyambakipun dherek kakungipun wontening kitha Rembang. Wontening papan menika piyambakipun anglajengaken gegayuhanipun kanthi ngawontenaken sekolahan mligi pawestri. Wontening pawiyatan menika piyambakipun mucal caranipun damel rasukan, lan ketrampilan sanesipun. Raden Ajeng Kartini anggenipun mucal bangsa kita mboten mbenten-mbentenaken derajat utawi golongan. Sedayanipun kedah anggadhahi hak kaliyan kalenggahan ingkang sami kaliyan kaum kakung. Piyambakipun kagungan penggalihan menawi bangsa kita mboten saged majeng menawi mboten wonten penggalihan kaum pawestri. Raden Ajeng Kartini ugi damel kitab ingkang judulipun “ Habis Gelap Terbitlah Terang “ (Door Duisternis tot Licht) ingkang isinipun gegayuhanipun Raden Ajeng Kartini kepingin mapanaken kaum pawestri ingkang sami kaliyan kaum kakung.
Kanjeng Nabi Muhammad ugi paring dhawuh : “ kaum wanita kuwi jejer dadi saka gurune negara “ . Dados menawi kaum pawestri menika cubluk negari menika ugi mboten majeng. Awit saking peloporipun Raden Ajeng Kartini, satengah kaum pawestri gumregah supados saged berjuang merdikakaken bangsanipun. Alhamdulillah, perjuangan Raden Ajeng Kartini menika sampun kasil. Eba remenipun menawi saged meningi asil perjuanganipun Raden Ajeng Kartini. Nanging jiwa Pahlawan pancen mboten mekaten . Jiwa pahlawan berjuang mboten kangge pribadinipun naming perjuangan menika kangge turunipun. Raden Ajeng Kartini mesem ing manah, sinaosa mboten saged meningi asil perjuanganipun ing donya, nanging priksa ing mrikanipun amargi Raden Ajeng Kartini sampun seda menawi yuswanipun 25 warsa wontening tanggal 17 September 1904 rikala piyambakipun nglairaken putranipun ingkang mbajeng. Nanging akhir-akhir punika eba sedhihipun Raden Ajeng Kartini, awit sareng sampun kasil perjuanganipun, kepara para putri sami klintu arahipun. Sedaya kepengin dipun sami kaliyan priya. Satemah ngantos mboten wonten wates antawisipun priya kaliyan wanita.
Sinaosa Raden Ajeng Kartini berjuang nuju emansipasi/ hak sami antawisipun priya wanita, nanging tetep anut kodrat, bilih wanita kinodrat nboten sami kaliyan priya. Tetep kakung punika pemimpinipun wanita . Bapak tetep minangka pemimpin rumah tangga. Sampun ngantos ibu lajeng ngerah bapak, mboten manut kakungipun. Mangga kita ungak malih isi semangat perjuanganipun Raden Ajeng Kartini , kita sambet amrih sempurna asiling perjuanganipun.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Geguritannya yang buat aku sendiri lhooooooooo................................

LUPUT

Luput ing laku marang sliramu
Kang durung pungkas aku tebas
Isih nempel lara menyang ati
Nuwuhake rasa sengit,bengis

Luputku akeh
Saumpama aku ngerti papan dunungmu
Mesthi aku bakal moro
Njaluk pangapura
Awit…..
Bisowa ngapurani lupute wong liya
Aja rumangsa bener
Aja rumangsa menang
Supaya tetep rukun
Ora mbedakke cilik gedhe

Nanging nganti seprene aku ngetokke iluh
Nyeseli luputku marang sliramu
Jujur ajur,ora duwe karep
Kajaba njaluk pangapura

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Selebriti Mungil

“ Surat, Ranti .” Ibu menyerahkan sepucuk surat kepadaku. Aku menerimanya dengan riang. Alhamdulillah suratku dibalas juga oleh penulis terkenal itu. Aku bercita-cita ingin menjadi seorang selebriti karena seorang selebriti mempunyai banyak penggemar seperti Kak Doni, selebriti terkenal yang telah membalas suratku. Dalam surat itu tertera bahwa ia menyetujui untuk bertemu denganku. Aku sangat bahagia. Tanggal 9 Agustus 2008 adalah hari perjanjianku untuk bertemu dengannya di taman kota yang letaknya tak jauh dari rumahku. Semuanya telah aku persiapkan dari kemarin. Pakaian santai warna biru, pita rambut biru, sepatu kets biru muda, dan tas ranselku biru tua.
“ Duh . . . yang ingin jadi selebriti , “Kak Amran, kakak tertuaku menggoda.
“ Selebriti ? “ Aku keluar dari kamar dengan penampilan yang sudah siap untuk pertemuanku nanti.
“ Setiap orang yang terkenal itu namanya selebriti termasuk penulis terkenal juga selebriti , “ Kakakku menjawab.
Bergegaslah aku segera pergi ke taman. Banyak pengalaman yang telah aku dapatkan dari seorang penulis terkenal tersebut. Aku juga sempat bercerita bahwa aku ingin menjadi seorang penulis terkenal agar dikatakan selebriti. Jam telah menunjukkan pukul 5 sore. Waktunya untuk pulang, dengan berat hati mulailah langkah kakiku. Kulambaikan tanganku sebagai tanda akhir dari pertemuanku.
Sesampainya dirumah mulaiku buka buku diaryku. Aku tulis semua kejadian hari ini. Semangatku untuk terus menulis tergugah. Berawal aku menyurati para artis cilik, bintang sinetron bahkan pejabat. Tak sampai disitu aku juga mengirimkan biodataku ke berbagai majalah anak. Aku berharap akan mendapatkan banyak sahabat pena. Semula surat yang aku dapat sedikit. Namun, semenjak namaku muncul di majalah publik “ Bobo ” yang memuat foto imutku, surat-surat terus berdatangan. Apalagi, aku baru saja memenangkan lomba menulis puisi tingkat kabupaten. Aku juga selalu surat-menyurat dengan Kak Doni.
Sore menjelang petang, langit biru mulai tertutup awan hitam.
“ Kak, bantu Ranti dong.”
“ Bantuin apa ?” Kak Amran menurunkan koran yang menutupi wajahnya.
“ Balas surat-surat.”
“ Haa?” Kakakku membelalakkan matanya,” Kamu mau bayar berapa untuk tiap surat ?”
“ Iiih . . . Kakak matre.” Kemudian aku ke kamar untuk tidur karena waktu sudah larut malam.
Berhari-hari aku biarkan saja surat yang datang untukku. Aku capek untuk membalasnya. Liburan semester telah datang. Mulai kubalas surat-surat yang menumpuk selama satu bulan itu. Salah satu dari surat itu datang dari Kak Doni. Berbunga-bunga hatiku untuk segera membaca surat itu.
Hari demi hari kulewati dengan senang hati membaca dan membalas surat-surat dari penggemarku istilah menterengnya ‘ fans ‘ . Sampai 3 bulan sudah ku lewatkan dengan surat-surat itu, sehingga banyak tumpukan-tumpukan surat dirumahku.
Terhitung sudah 4 bulan aku surat-menyurat dengan para penggemarku, terutama dengan Kak Doni. Surat terakhir dari Kak Doni.
Jakarta, 12 Desember 2008
Salam sayang,
Tak terasa sudah 4 bulan kita tidak bertemu rasanya kangen sekali. Bagaimana kabarmu? masih selalu menuliskah dirimu? Dalam surat ini aku minta tolong kamu untuk melanjutkan novelku yanng sempat tertunda penyelesaiannya.
Oya, Ranti aku ingin bertemu denganmu untuk memberikan novel yang belum sempurna ini. Aku ingin bertemu dengan kamu minggu depan tanggal 17 di taman yang dulu sebelumnya kita pernah bertemu. Aku tunggu . . .
Sahabatmu,
Kak Doni
Aku renungkan pertemuanku yang pertama. Tanggal 17 yang kutunggu-tunggu datang. Kupercepat jalan ini agar cepat sampai. Dibawah pohon ringin kumenunggu kedatangannya. Terpikir dibenakku apa ia menungguku di kursi taman yang dahulu kita gunakan untuk berbagi cerita.
Kuhampiri kursi itu, tapi tidak ada siapa-siapa ditempat itu. Hanya sebuah amplop berwarna hijau tua seperti warna kursi itu. Tertuliskan untuk Ranti sahabatku. Kubuka amplop itu, tertulis berjalanlah kearah utara. Disana terdapat sebuah ruangan lalu masuklah. Kuikuti petunjuknya. Kulihat ruangannya, sangat sepi hanya ada seorang wanita berpakaian hitam menatap kaca ruangan sambil menangis tersedu-sedu. Ternyata itu adalah ruang ICU. Aku mendekat, tanpa basa-basi wanita itu bertanya kepadaku.”Apa kamu teman Doni ?” Aku mengangguk. Dia adalah ibu Kak Doni yang kemudian bercerita Doni telah berada diruangan ini semenjak 3 bulan yang lalu. Ia menderita lumpuh otak dan sekarang dia menjalani masa-masa gawat di ruang ICU.
Padahal 3 bulan yang lalu kami masih surat-menyurat. Bagaimana Ia menulis surat itu? Sekilas terpikir olehku. Kemudian aku diperbolehkan untuk masuk ruangan itu. Kubaca buku diarynya yang berada dimeja samping ia berbaring. Itu adalah kumpulan novel yang belum dapat terselesaikan olehnya. Dibawahnya tertuliskan ‘ Tolong selesaikan novel ini Ranti untukku ‘ . Menetes air mataku tak tahan menahan penderitaan itu. Aku keluar dengan membawa buku diary itu. Aku penuhi permintaannya untuk meneruskan novel tersebut. Setelah menyelesaikan novel itu, Kak Doni sudah tiada. Kukirim surat ke surga.
Februari 2009
Kak Doni di surga ,
Aku sudah menyelesaikan novelmu dan sekarang sudah terbit untuk yang perdana. Terimakasih atas semua dorongan yang telah diberikan, sehingga aku sudah menjadi penulis terkenal. Semoga kamu selalu bahagia.
Terimakasih Kakakku . . .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Surga di bawah telapak kaki ibu


“Al-Jannatu tahta aqdamil ummahat – Surga itu di telapak kaki ibu”, awalnya tak pernah terbayang seperti apa dan kenapa surga mesti di telapak kaki ibu? Padahal ayah adalah pemegang tanggung jawab dalam keluarga. Saat kita mulai ingat akan segala sesuatu di dunia ini, mungkin tidak banyak mereka yang menyadari hadits pendek namun padat makna itu.

Bahkan sering kita mendengar begitu banyak anak yang tega berbuat aniaya terhadap ibunya. Sering kita mendengar dan menyaksikan berita yang dimuat baik itu di media cetak ataupun elektronik. Sehingga kadang ironis nya tidak sedikit pula anak yang tega menghabisi nyawa ibunya tanpa alasan yang jelas.

Sungguh miris hati ini rasanya jika kita mendegar hal seperti itu. Di zaman yang semakin maju dengan dukungan teknologi canggih pun kita masih disuguhkan dengan berbagai isu dan berita seperti itu. Tak habis pikir kenapa mereka berbuat tega seperti itu.

Tapi kadang hati ini seperti tidak pernah tersentuh ketika mendengar kabar berita tersebut. Hati ini masih sering membuat ibu menangis, bahkan mungkin secara tidak sadar masih sering lupa akan apa yang pernah ibu berikan. Padahal hati ibu, kasih sayang nya tidak akan pernah luntur meski hujan badai menerjang. Tidak akan pernah sirna ditelan zaman.

Ibu masih terngiang suaramu meski saat ini jarak memisahkan aku dari mu. Sentuhan lembut jari mu di masa kanak-kanakku masih terasa menemani hari-hari ku. Bahkan semua itu menjadi inspirasi dan motifasi bagiku untuk menjalani hari-hari dalam hidupku yang penuh dengan liku-liku. Saat aku jauh, lidah mu tidak pernah kering dari doa untuk kebaikan anak mu. Semua kau lakukan tanpa menuntut pamrih dan balas jasa anak mu. Tapi apa, apa yang anak mu berikan kepada mu? Semua belum sepadan dengan apa yang telah kau berikan pada ku.

Setiap detik dan pergantian hari, kau asuh anak mu. Kau sapih dua tahun lamanya, tapi kau tidak pernah meminta imbalan dari anak mu. Bahkan sebaliknya terkadang anak mu tidak bisa membalas budi baik mu. Sebaliknya bayak sekali sikap ku melukai hatimu, tapi kau tetap memaafkan sikap anak mu.

Sungguh, aku bukan lah anak yang baik yang bisa memberikan balas budi untuk mu. Waktu yang mengantarkan ku pada kehidupan nyata telah banyak menorehkan prasasti tak terilai dari mu. Tapi aku sering lupa, lupa akan apa yang telah engkau berikan kepada ku. Maaf kan anak mu yang telah lalai terhadap semua jasamu.

Mungkin kelahiran anak pertama ku dua hari yang lalu telah memberikan gambaran betapa beratnya perjuangan mu untuk melahirkan ku. Karena aku menyaksikan sendiri bertapa beratnya isteriku melahirkan anak ku. Perjuangan antara hidup dan mati, saat detik-detik melahirkan telah menyadarkan ku betapa luasnya kasih sayang mu yang tidak akan pernah sanggup bagi ku untuk membalasnya.

Terimakasih ibu atas semua jasamu, aku berharap kehadiran cucu mu akan memberikan motifasi bagi ku untuk lebih meningkatkan rasa hormatku kepadamu. Dan aku berhaaarap kehadiran cucu mu bisa menjadi obat segala luka yang pernah tergores akibat sikap ku. Mungkin aku baru sadar bahwa memang surga itu ditelapak kaki ibu.

Terimakasih ibu…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS